Hollaaa Girls ^^
Sudah lama banget pingin review masker ini. Kenapa? Saya akan cerita dari awal ya. Siapa yang senang facial treatment? Khususnya masker wajah? Saya? Kalau ditanya seperti itu saya akan jawab dari skala level 1 sampai level 10, jawabannya yaitu saya berada di zona level 6. Dibilang senang ya nggak juga, dibilang nggak ya doyan juga "̮HαHαHα"̮. Pokoknya sepantasnya sajaaah. Jadi kalau saya disuruh recomended masker wajah traditional alami atau instan, mana yang bagus, saya nggak bisa jawab karena saya bukan ahlinya. Kecuali si aisah, kalau aisah memang "emak-nya" maskeran wajah. Dia itu bisa dibilang maskerholic. Dia bisa kasih petunjuk mana masker yang okeeh punya menurut dia. Karena hampir semua masker dia sudah pernah coba. Dari traditional masker beras yang digiling sendiri sampe masker lumpur pernah dicoba *kelakuan aisah kalau lagi pusing sama jerawatnya. Dan dia pun sudah pernah coba masker berbentuk Sheet, Gel, Cream sampai Bubuk. Saya pun nggak habis pikir kenapa wajah nya bisa menerima sebegitu banyak masker. Walau bisa dibilang skin wajahnya itu Oily-Sensitive, dan dia no problem banget bisa coba begitu banyak masker. Padahal yah, kalau mau ngomongin no problem itu seharus nya saya, iya saya, kakaknya yang cantik ini "̮HαHαHα"̮ *Ngareeep dibilang cantik pemirsaaah. Karena emang skin wajah saya nggak bermasalah, type skin saya Oliy-Combination, jadi daerah T saya berminyak, tapi cheek dan sekitar nya kering. "Acnes? Acnes?" Kalau Acnes hanya muncul ketika sedang datang haid. Itu pun didaerah dagu dan hidung. "Comedo? Comedo?" Kalau Comedo lumayan laaah, tapi nggak sampai numpuk-numpuk ya. "Pores? Pores?" Untuk pori-pori, mungkin ini semua dialami beauty sisters, pori-pori saya besar di daerah hidung dan sedikit ke cheek-nya. "Wrinkle? Wrinkle?" Masalah terbesar saya malah ada disini, penuaan dini. Saya berpikir wajah saya timbul garis-garis halus, sedikit menua. Padahal umur saya sekarang tuh baru "25 my age" lhooo *Hallah bahasanya filosofis banget LoLs. Nah, jadi begini nggak semua masker wajah dalam kemasan instan yang banyak dijual dipasaran itu cocok dengan skin wajah saya. Sempat waktu itu saya beli produk masker kemasan. Setelah saya pakai masker tersebut, nggak 2x wajah saya menolak dengan cepat. Ruam-ruam Merah, Perih sakit seperti perih karena lecet. Sampai sekarang masker wajah tersebut masih berada di dalam lemari saya dan saya tidak akan pernah pakai kembali.
Sudah lama banget pingin review masker ini. Kenapa? Saya akan cerita dari awal ya. Siapa yang senang facial treatment? Khususnya masker wajah? Saya? Kalau ditanya seperti itu saya akan jawab dari skala level 1 sampai level 10, jawabannya yaitu saya berada di zona level 6. Dibilang senang ya nggak juga, dibilang nggak ya doyan juga "̮HαHαHα"̮. Pokoknya sepantasnya sajaaah. Jadi kalau saya disuruh recomended masker wajah traditional alami atau instan, mana yang bagus, saya nggak bisa jawab karena saya bukan ahlinya. Kecuali si aisah, kalau aisah memang "emak-nya" maskeran wajah. Dia itu bisa dibilang maskerholic. Dia bisa kasih petunjuk mana masker yang okeeh punya menurut dia. Karena hampir semua masker dia sudah pernah coba. Dari traditional masker beras yang digiling sendiri sampe masker lumpur pernah dicoba *kelakuan aisah kalau lagi pusing sama jerawatnya. Dan dia pun sudah pernah coba masker berbentuk Sheet, Gel, Cream sampai Bubuk. Saya pun nggak habis pikir kenapa wajah nya bisa menerima sebegitu banyak masker. Walau bisa dibilang skin wajahnya itu Oily-Sensitive, dan dia no problem banget bisa coba begitu banyak masker. Padahal yah, kalau mau ngomongin no problem itu seharus nya saya, iya saya, kakaknya yang cantik ini "̮HαHαHα"̮ *Ngareeep dibilang cantik pemirsaaah. Karena emang skin wajah saya nggak bermasalah, type skin saya Oliy-Combination, jadi daerah T saya berminyak, tapi cheek dan sekitar nya kering. "Acnes? Acnes?" Kalau Acnes hanya muncul ketika sedang datang haid. Itu pun didaerah dagu dan hidung. "Comedo? Comedo?" Kalau Comedo lumayan laaah, tapi nggak sampai numpuk-numpuk ya. "Pores? Pores?" Untuk pori-pori, mungkin ini semua dialami beauty sisters, pori-pori saya besar di daerah hidung dan sedikit ke cheek-nya. "Wrinkle? Wrinkle?" Masalah terbesar saya malah ada disini, penuaan dini. Saya berpikir wajah saya timbul garis-garis halus, sedikit menua. Padahal umur saya sekarang tuh baru "25 my age" lhooo *Hallah bahasanya filosofis banget LoLs. Nah, jadi begini nggak semua masker wajah dalam kemasan instan yang banyak dijual dipasaran itu cocok dengan skin wajah saya. Sempat waktu itu saya beli produk masker kemasan. Setelah saya pakai masker tersebut, nggak 2x wajah saya menolak dengan cepat. Ruam-ruam Merah, Perih sakit seperti perih karena lecet. Sampai sekarang masker wajah tersebut masih berada di dalam lemari saya dan saya tidak akan pernah pakai kembali.